28 Juni, 2009

Malaikat Pelindungku...


Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tidak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?".

Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu. Si kecil bertanya lagi, "Tapi, di sini, di surga ini aku tak berbuat apa-apa kecuali tersenyum dan bernyayi. Semua itu cukup membuatku bahagia. Tuhanpun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan ia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan semua itu pasti akan membuatmu bahagia." Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?"

Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu, akan membisikkan kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar berada di sampingmu, dan dengan kasih sayangnya, dia akan mengajakanmu berbicara dengan bahasa manusia." Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaiman jika aku ingin berbicara pada-Mu, ya Tuhan?"

Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu akan selalu membimbingmu. Dia akan selalu mengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa." Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun, aku mendengar di sana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?"

Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, akan sering melupakan kepentingannya sendiri untu keselamatanmu. "Namun, si kecil ini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu akau akan sedih jika tidak melihat-Mu lagi.

Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat kepada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu."

Hening. Kedamaian pun tetap menerpa surga. Namun suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang. tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku..."

Tuhanpun Menjawab, "Nama malaikatmu itu tidak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan : Ibu..."


Kasih ibu...
Kepada beta...
Tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi...
Tak harap kembali...
Hingga sang surya menyinari dunia

Ibu, kau ada dan tiada
'kan slalu ada di dalam hatiku
I Love You Ibu...

Cinta dan Waktu....


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah beberapa orang penghuni yang bernama : CINTA, KESEDIHAN, KEKAYAAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan
karena ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan.

Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. ”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. ”Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan. “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini”.


Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.


Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta. “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini”, sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. ”Oh, Kesedihan. Bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. ”Maaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara. ”Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

”Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu” kata orang itu. ”Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan temanteman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran.
”Sebab” kata orang itu ”Hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu...”

Cintailah orang2 yang kita sayangi, yang selama ini t'lah berkorban begitu banyak bagi diri kita. Cintailah mereka, Ibu, Bapak, Kakak, Adik, Saudara, dan Sahabat kita semua. Cintailah mereka karena Allah semata. Karena merekalah yang t'lah mengajarkan segala sesuatu bagi diri kita....
Apakah kita sudah membalas Cinta mereka kepada kita...?

26 Juni, 2009

Delapan macam kado terindah...


Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.


KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita juga bisa hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadilah kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.


MENDENGAR


Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan oranglebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa menangkap utuh apa yang bisa disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak
harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan manispun akan terdengar manis baginya.


DIAM


Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya ”ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.


KEBEBASAN


Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah ”Kau bebas
berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertangung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.


KEINDAHAN


Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, andapun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.


TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga
permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.


KESEDIAAN MENGALAH


Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila anda memikirkan hal ini, berarti anda siap memberikan kado ”kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.


SENYUMAN


Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat
untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang anda kasihi?

By : www.panggah08.blogspot.com

22 Juni, 2009

Ibunda, kenapa engkau menangis?


Suatu ketika, ada seorang anak yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, kenapa engkau menangis?" Ibunya menjawab, "Sebab, ibu adalah seorang wanita, nak." "Aku tak mengeri", kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti..."

Kemudian anak itu bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu mennagis? Sepertinya ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?". Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan."Hanya itu jawaban yang bisa diberikan oleh ayahnya. Lama kemudian, anak itu tumbuh menjadi dewasa dan tetap bertanya-tanya mengapa wanita begitu mudah menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,

"Saat kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar dapat menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan lepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walaupun seringkali ia kerap menerima cercaan dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun dan situasi apapun. Walaupun tak jarang anaknya itu sering melukai perasaan dan melukai hatinya.

Perasaan itu pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suamu yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakannya kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelamahan yang dimiliki seorang wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan."

Maka dekatkanlah diri kita pada sang ibu kalau beliau masih hidup. Karena di kakinyalah kita akan menemukan surga.

Sumber : www.panggah08.blogspot.com

20 Juni, 2009

Sebelum Kita Mengeluh...


1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak
dapat berbicara sama sekali.

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak
punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di
jalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada
tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon
kepada Allah untuk diberikan teman hidup.

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu
cepat.

7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin
mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan
tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang
menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran,
orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Untuk sahabatku yang selalu mengeluh....

Arloji dan serbuk kayu ...

Seorang tukang kayu yang sedang berkerja, tiba-tiba secara tak sengaja arlojinya terjatuh dan terbenam diantara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama, ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-temannya juga turut membantu mencarinya, namun mereka tetap tidak dapat menemukan arloji kesayangannya.


Ketika tiba waktu istirahat, para pekerja berhenti mencari dan meninggalkan ruangan tempat kerja mereka. Saat itu ada seorang anak yang dari tadi memperhatikan para pekerja-pekerja tadi mencari arloji tikang kayu tersebut. Kemudian anak kecil mendekati tumpukan serbuk kayu, menjongkok dan mencari. Tak berapa lama kemudian anak itu menemukan arloji tersebut dan memberikan kepada tukang kayu.

Tukang kayu sangat senang arlojinya telah ditemukan, tapi dia juga heran, karena anak itu berhasil menemukannya eorang diri, sementara tadi tukang kayu bersama banyak orang mencari dengan susah payah malah tidak ketemu.

Bagamana caranya engkau mencari arloji ini? Tanya si tukang kayu.
Saya hanya duduk secara tenang dilantai. Dalam keheningan itu saya mendengar bunyi tok-tak, to-tak. Dengan itu saya tahu dimana arloji itu berada.¿ Anak itu menjawab.

Kadang ditengah kesulitan kita, kita perlu untuk mengambil waktu sejenak dalam keheningan untuk intropeksi diri dan berdoa kepada Tuhan. Ditengah keheningan Anda dapat mencurahkan semua isi hati Kita kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk membukakan jalan.

Menjadi Seorang Pemimpin


Betapa orang sering gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai Boss. H.Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London yang merupakan salah satu Department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang "Pemimpin" dan bukan menjadi "Boss"...... apakah perbedaan antara Pemimpin dengan Boss ? Dibawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe Pemimpin dan orang yang bertipe Boss.

Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka.

Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baiknya.

Seorang boss menimbulkan ketakutan;
tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.

Seorang bos mengatakan AKU ;
tetapi seorang pemimpin mengatakan KITA.

Seorang bos menunjuk siapa yang bersalah;
tetapi seorang pemimpin menunjuk apa yang salah.

Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;
tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya

Seorang boss menuntut rasa hormat;
tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.

Seorang bossberkata PERGI !!! ;
tetapi seorang pemimpin berkata MARI KITA PERGI !

Maka jadilah anda seorang Pemimpin dan bukan seorang Boss.

18 Juni, 2009

Rasulullah saw, Sang Reformis Agung



BAGI bangsa Arab,kelahiran Muhammad adalah kelahiran dari kegelapan

kepada cahaya Arabia untuk pertama kalinya hidup karena kehadirannya

Bangsa-bangsa gembala yang miskin yang terasing di sahara sejak terciptanya dunia

Seorang nabi pahlawan dikirimkan kepada mereka. Dengan firman yang mereka percaya

Lihat bagaimana gembala-gembala yang tak dikenal menjadi penguasa dunia

Bangsa yang kecil tumbuh menjadi bangsa yang besar

Dan dalam satu abad sesudah itu,

Arabia memanjang sejak Granadha sampai New Delhi

Cemerlang dalam segala cahaya dan kebesaran

Arabia menyinari abad-abad yang panjang pada bagian besar dunia

Imam memang besar dan memberikan kehidupan

Sejarah satu bangsa menjadi tumbuh subur

Menaikkan jiwa besar segera setelah bangsa itu percaya kepada orang Arab ini

Orang ini - Muhammad - dan satu abad saja

Bukankah ini sebuah percikan yang jatuh dari langit

Kepada dunia padang pasir yang tidak dikenal dan kelabu

Dan lihatlah, padang-padang pasir itu berubah

menjadi amunisi yang meledak

Dan sinarnya naik ke langit,

sejak Delhi hingga Granadha.

(Thomas Carlyle)

12 Juni, 2009

Apa sich, manfaatnya sholat bagi kesehatan kita…??!

Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.

Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan. Paru-paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot, yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkankanya (adductor). Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan (takbir) berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.

Ruku' memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku' dilakukan dengan benar, yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku' mengempiskan pernapasan. Hal ini terjadi karena tekanan negatif pleura (tekanan dalam rongga paru) akibat dari pengecilan rongga dada. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku' berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku' adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostate. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kencing oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih. Getah bening (limfe) adalah cairan tubuh, bukan darah dan mempunyai pembuluh serta sistemnya. Tugas utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah. Cairan ini berasal dari darah, air, protein, garam dan bahan penyakit yang merembes ke dalamnya. Sel yang berfungsi di kalenjar limfe ini adalah sel T dan sel B.

Sujud mengalirkan getah bening dari tungkai-perut dan dada ke leher karena merasa lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud. Duduk diantara dua sujud dapat mengaktifkan kalenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran.Pembuluh darah balik diatas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita. Salam yang merupakan penutup shalat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung…

09 Juni, 2009

Tujuh Keajaiban Dunia...

Suatu hari di ruang kelas pelajaran sejarah, sekelompok siswa sedang mempelajari tugas materi "Tujuh Keajaiban Dunia." Pada awal dari pelajaran, mereka sau per satu dimintai membuat daftar dan menyebutkan apa saja yang mereka anggap sebagai "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Sebagian besar siswa kelas tersebut menyebutkan bahwa "Tujuh Keajaiban Dunia" yang ada pada saat ini antara lain :

1. Piramida di Mesir;
2. Mesjid Taj Mahal di India;
3. Tembok Besar Cina di RRC;
4. Menara Pisa di Italia;
5. Ka'bah Majidil Haram di Mekka;
6. Menara Eiffel di Prancis;
7. Candi Borobudur di Indonesia;

Ketika sedang mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang siswa yang pendiam yang belum mengumpulkan tugas lembar kerjanya. Kemudian sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan tugasnya tersebut.

Sang guru bertanya, "Upin, kenapa kamu belum mengumpulkan tugas yang ibu berikan, teman-teman kamu sudah pada ngumpulin ini, dan waktu sebentar lagi akan habis. Apakah kamu punya kesulitan?"

Kemudian si Upin menjawab, "Ya bu, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena begitu banyaknya."
Sang guru berkata, "Baik kalau begitu, katakan pada kami apa yang kamu miliki dan mungkin kami akan membantu untuk memilihnya."

Si Upin ragu sejenak, kemudian membaca "Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia itu adalah :

1). Bisa Melihat;
2). Bisa Mendengar;
3). Bisa Menyentuh;
4). Bisa Menyayangi;

Si Upin ragu sejenak, kemudian melanjutkan,
5). Bisa Merasakan;
6). Bisa Tertawa;
7). dan, Bisa Mencintai...

Ruang kelas tersebut sunyi sejenak,
Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat eksploitasi pada manusia dan kemudian menyebutnya sebagai 'Keajaiban Dunia'. Sementara kita melihat apa yang Allah karuniakan bagi kita, dan kita menyabutnya "biasa saja".
Semoga kita semua hari ini diingatkan tentang segala yang telah Allah karuniakan pada kita dan segala hal yang betu2 ajaib pada diri kita.

Sumber : www.panggah08.blogspot.com

Bahan Bakar Neraka Itu Dari Yang Kecil...

Ada seorang laki-laki renta bersama dengan seorang anak kecil. Ketika menyusuri sungai, lelaki renta ini menjumpai anak kecil yang sedang berwudhu sambil menangis. Ketika ditanya, "Nak mengapa engkau menangis?" Bocah itu menjawab, "Wahai kakek, ketika aku membaca Al-Qur'an aku temukan firman Allah : "Wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu..." (QS. At Tahrim : 6), maka timbullah ketakutanku apabila dilemparkan ke dalam api neraka."

Lelaki renta itu berkata, "Wahai anakku, janganlah kamu takut. Engkau tidak akan dicampakkan ke dalam neraka, sebab kamu masih belum baligh. Kamu belum layak dimasukkan ke dalam neraka." Anak itu menjawab, "Engkau 'kan orang yang berakal. Apakah engkau tidak tahu bahwa seseorang yang hendak menyalakan api, ia memasukkan terlebih dahulu kayu bakar yang kecil baru kemudian memasukkan kayu yang besar..."

Mendengar penuturan polos bocah kecil ini, menagislah kakek yang renta ini seraya berkata, "Sesungguhnya bocah kecil ini lebih ingat kampung akhirat daripada diriku. Dunia telah jauh menyeretku." (Al buka Al Mabrur)

Coba simak wahai saudaraku...
Bagaimana seorang bocah kecil bisa memahami makna lebih dalam daripada seorang kakek yang renta yang telah banyak makan asam garam? Kuncinya adalah kecerdasan iman, kebersihan hati dan kelurusan orientasi. Ia fokus pada akhirat, mampu memandang dengan ceramat, tak menyia-nyiakan apapun kecuai berusaha keras mengeksplorasi manfaat, karena Allah telah mendeklarasikan,

"Robbanaa maa kholaqta haadzaa baatila subhanaka faqiinaa 'adzaabannaar...
Ya Robb kami, tidak ada yang Engkau ciptakan dengan sia-sia. Maha suci Engkau ya Alllah, maka jauhkanlah kami dari api neraka."

Lalu bagaimanakah dengan diri kita? Apakah kita sudah merasa cukup dan berbangga hati dengan kondisi kita saat ini. Sudahkah kita mempersiapkan bekal kita untuk kembali pulang ke kampung akhirat nanti? Itu semua kita kembalikan kepada diri kita masing2...

Selamat berjuang wahai saudaraku...Selamat berjuang...dan Selamat 'tuk mempersiapkan bekal supaya kelak apabila t'lah tiba saatnya, kita siap tuk kembali kepada-Nya....

Sumber :
Zero to Hero, Solikhin Abu Izzudin, hal. 129-130

08 Juni, 2009

Doa Sang Juara...

Suatu ketika ada seorang anak lelaki yang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab hari ini adalah babak Final. Hanya tersisa 4 orang dan mereka memamerkan setiap mobil yang mereka miliki. Semuanya buatan sendiri, memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Upin, mobilnya tak istimewa. Namun ia termasuk 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawanya mobil Upinlah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

Yah, memang mobil itu tak begitu menarik dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah mobil lainnya. Namun Upin sangat bangga dengan itu semua, sebab mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final Kejuaran balap mobil mainan. Setiap anak mulai bersiap digaris START, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan terdapat 4 mobil dengan 4 “pembalap” kecilnya. Lintasannya itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

Namun sesaat kemudian. Upin meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semeniti kemudian Ia berkata “ya. Aku siap”

Dor!... Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itupun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing” Ayo..ayo…Cepat-cepat…Maju-majuu”. Begitu teriak mereka.Ahha…sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finishpun telah terlambai. Dan Upinlah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Upin, semua berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati “Terima kasih”

Saat pembagian piala tiba. Upin maju kedepan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya “Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan supaya kamu menang, bukan?” Upin terdiam “Bukan Pak, bukan itu yang aku panjatkan” kata Upin.

Ia lalu melanjutkan “Sepertinya tak adil aku meminta kepada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain” Aku hanya memohon kepada Tuhan, supaya aku jangan menangis jika aku kalah” Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.

05 Juni, 2009

Surat Buat Ibuku Tersayang....


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dari anakmu, buat ibuku tersayang....

Ibu, engkaulah penyejuk hati dan penghapus dahaga yang terbakar panas dunia.
Engkaulah satu-satunya manusia yang telah memberiku kelembutan kasih sayang ketika hidupku terkukung kerasnya dunia. Engkaulah orang orang yang tidak pernah menghinaku ketika manusia yang dekat dan jauh menghinaku. Engkaulah yang mengajarkanku melakukan yang baik, tetapi untuk diriku.

Duhai ibuku...
Dengan kehadiran cinta, kasih, dan sayang serta kerinduan bersemi. Dan tanpamu semua terasa gersang.

Wahai ibuku...
Engkau biarkan kepedihan menyala-nyala di antara tulang-tulang rusukmu untuk menumbuhkembangkan asa di hati anakmu.

Wahai ibuku, yang tak pernah berhenti berdoa demi kebaikan dan kebahagiaanku. Engkaulah harta simpananku yang paling berharga. Engkaulah kebahagiaanku dunia dan akhirat.

Ibuku...maafkan dan ridhoilah anakmu ini.

Semoga Allah menjagamu dan menjadikanku berbakti kepadamu. Aku senantiasa berdoa untukmu sebagaimana engkau telah mendidikku ketika kecil dan membekaliku dengan doamu.

Semoga Allah mengasihimu sebagaimana hatimu telah mencurahkan kelembutan dan kasih sayang padaku.

Wasallallahu wa sallama 'ala Nabiyyina Muhammad wa 'ala Alihi wa Ash-Sabihi Ajma'in, wal Hamdulillahi Rabbil 'Alamin

02 Juni, 2009

Istiqomah

Istiqomah, yang dalam bahasa Arab disebut Al-Istiqomah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasa kita menyebutnya dengan konsisten. Istiqomah mengandung arti yaitu suatu usaha untuk memiliki keteguhan dan kekokohan dalam memegang suatu prinsip. Sikap istiqomah seseorang saling berhubungan dengan keimanan yang dimilikinya. Semakin tinggi tingkatan keimanan seseorang, maka semakin kuat keistiqomahan orang tersebut.
Bagaimana supaya kita bisa menanamkan sikap istiqomah dalam diri kita?

1. Memperhatikan tujuan yang akan dicapai. Di dalam surat Al-An'am ayat 162 disebutkan :
"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. " (QS. Al-An'am :162)
Ayat diatas menerangkan bahwa seseorang yang selalu istiqomah harus berlandaskan hanya kepada Allah semata. Segala aktifitas ibadah yang dilakukannya semata-mata mengharapkan ridha dari Allah. Tidak ada tujuan lain yang ingin dicapai selain Allah SWT semata.

2. Memperhatikan proses yang dijalankan.
Agar kita dapat selalu istiqomah, dalam melakukan proses suatu ibadah harus merasa bahwa Allah selalu bersama dengan kita. Allah tidak mengharapkan hasil yang kita capai, walau hasil juga penting, tetapi Allah lebih menyukai proses yang kita lakukan. Kita lihat ketika Nabi Nuh AS dalam menyampaikan wahyu dari Allah SWT hanya mendapatkan beberapa pengikut. Allah tidak menuntut seberapa banyak orang yang harus menjadi pengikut Nabi Nuh AS, tetapi Allah menilai proses yang dilakukannya dalam menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Seseorang yang selalu merasa dibersamai oleh Allah, akan terus tetap konsisten dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya.

3. Hasil akhir yang diperoleh kita kembalikan dan hanya kepada Allah.

Orang yang istiqomah akan selalu kokoh dalam akidah dan tidak goyah keimananya bersama dalam menghadapi tantangan hidup ini. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Keistiqomahan akan muncul dengan sendirinya apabila seseorang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Berprinsip hanya kepada Allah (lillahi ta'ala), loyal kepada Allah SWT.
b. Menolak segala sesuatu yang datangnya selain dari Allah SWT.
c.Adanya suatu proses pembiasaan/rutinitas.
d. Membutuhkan orang lain untuk saling mengingatkan.

Keistiqomahan letaknya di dalam hati bukan di lisan semata, karena hati merupakan penggerak bagi tubuh kita dan hati adalah suatu tempat yang berbolak-balik atau sering berubah. Seseorang yang menjalani hidup tanpa adanya sikap istiqomah akan mengalami hal-hal sebagai berikut :

* Akan mudah patah/hilang semangat dan motivasi.
* Akan cepat mengalami depresi dn stres.
* Tidak akan bisa dipercaya oleh orang lain.
* Akan mengalami kerugian dinia dan akhirat.

Demikianlah, semoga kita termasuk dalam orang-orang selalu diberikan oleh Allah sikap istiqomah agar kita dapat menjalani hidup ini dengan tegar dan tetap teguh hati.
Wallahualam bishowab.

01 Juni, 2009

Muhasabah Cinta...

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Kupasrahkan semua pada-Mu

Tuhan, baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cinta-Mu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar
Menjadi penawar dosaku

Butir-butir cinta air mata ku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah slama ini
Ya Illahi, muhasabah cintaku

Tuhan, kuatkan aku
Lindungi aku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan Mu


By : Edcoustic

Simple Future Tense

Simple Future Tense adalah tenses yang digunakan untuk menunjukkan suatu aktivitas/kejadian yang akan terjadi di waktu yang akan datang.

Rumus :
A. (+) : S + Will / Shall + V1

Exp :
1. I shall go to my friend's house tomorrow.
(Saya akan pergi ke rumah teman saya besok)

2. They will study english next week.
(Mereka akan belajar Bahasa Inggris minggu depan)

3. She will teach Mathematics in my school next mounth.
(Dia akan mengajar matematika di sekolah saya bulan depan)

4. My father will repair his car soon.
(Ayah saya akan memperbaiki mobilnya segera)

5. He shall cook a cake.
(Dia akan memasak kue)


B. (-) : S + Will / Shall + not + V1

Exp :
1. I shall not go to my friend's house tomorrow.
(Saya tidak akan pergi ke rumah teman saya besok)

2. They will not study english next week.
(Mereka tidak akan belajar Bahasa Inggris minggu depan)

3. She willn't teach Mathematics in my school next mounth.
(Dia tidak akan mengajar matematika di sekolah saya bulan depan)

4. My father will not repair his car soon.
(Ayah tidak saya akan memperbaiki mobilnya segera)

5. He shall not cook a cake.
(Dia tidak akan memasak kue)


C. (?) : Will + S + V1

Exp :
1. Shall he go to my friend's house tomorrow?
(Akankah dia pergi ke rumah teman saya besok?)

2. Will they study english next week?
(Akankah ereka belajar Bahasa Inggris minggu depan?)

3. Will she teach Mathematics in my school next mounth?
(Akankah dia mengajar matematika di sekolah saya bulan depan?)

4. Will my father repair his car soon?
(Apakah ayah saya akan memperbaiki mobilnya segera?)

5.Shall he cook a cake?
(Apakah dia akan memasak kue?)

Sumber : InsyaAllah dari sumber yang terpercaya

Kaca Tak Pernah Berbohong

Kata orang cermin itu adalah sebuah simbol kejujuran. Dia tidak pernah berdusta apalagi berbohong. Cermin selalu menampilkan apa adanya, tidak ada sesuatu yang ditambah, apalagi dikurangi. Ketika kita berdiri di depan sebuah cermin, itulah gambaran kita yang sesungguhnya dan keadaan kita apa adanya.

Namun, mengapa setiap kali aku berada di depan sebuah cermin, baik itu pada saat menyisir rambut, atau hanya sekedar iseng melihat sekilas wajah diri sendiri, aku selalu merasa bahwa wajah ini semakin hari kok semakin jelek ya. Kata orang, aku ini “ganteng” menurut versi mereka. Tidak tahu apa yang mereka katakan itu jujur seperti kata cermin tadi, atau hanya sekedar membuatku “senang sesaat”.

Tidak terasa, wajah ini yang dulunya masih “lucu” dan “imut-imut”, sekarang berangsur menjadi tua. Kulit wajah ini yang dulunya masih putih bersih, sekarang berangsur menjadi warna sawo matang, karena saking matangnya, sampai-sampai warnanya agak “kehitam-hitaman”. Ternyata tidak terasa bilangan usiaku kini semakin hari semakin bertambah, dan jatah usiaku di dunia ini juga semakin berkurang. Aku bertambah menjadi tua.

Namun, sebenarnya aku merasa malu, karena di usiaku yang semakin tua ini, aku belum bisa menghasilkan dan memberikan apa-apa bagi agama, masyarakat, bangsa dan terutama bagi orang-orang yang selama ini kusayangi. Terkadang aku merasa bahwa diri ini tidak berarti bagi mereka.

Aku malu pada pohon pisang yang selalu menghasilkan buah sebelum mati. Sedangkan aku, yang tentunya kedudukan dan derajatnya tentu lebih baik dari pisang belum bisa menghasilkan apa-apa. Aku belum bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi orang-orang yang aku sayangi, sehingga aku belum bisa membuat mereka bahagia, dan aku bahkan sering merepotkan mereka.

Wahai ibu, bapak, saudara, serta sahabatku semua, maafkan aku yang selama ini belum bisa membalas segala budi baik kalian apalagi membahagiakan kalian semua. Berilah aku waktu dan kesempatan untuk dapat membuktikan siapa diriku sebenarnya. Agar suatu saat nanti, aku bisa menjadi seorang yang pantas untuk kalian banggakan!