02 Juni, 2009

Istiqomah

Istiqomah, yang dalam bahasa Arab disebut Al-Istiqomah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasa kita menyebutnya dengan konsisten. Istiqomah mengandung arti yaitu suatu usaha untuk memiliki keteguhan dan kekokohan dalam memegang suatu prinsip. Sikap istiqomah seseorang saling berhubungan dengan keimanan yang dimilikinya. Semakin tinggi tingkatan keimanan seseorang, maka semakin kuat keistiqomahan orang tersebut.
Bagaimana supaya kita bisa menanamkan sikap istiqomah dalam diri kita?

1. Memperhatikan tujuan yang akan dicapai. Di dalam surat Al-An'am ayat 162 disebutkan :
"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. " (QS. Al-An'am :162)
Ayat diatas menerangkan bahwa seseorang yang selalu istiqomah harus berlandaskan hanya kepada Allah semata. Segala aktifitas ibadah yang dilakukannya semata-mata mengharapkan ridha dari Allah. Tidak ada tujuan lain yang ingin dicapai selain Allah SWT semata.

2. Memperhatikan proses yang dijalankan.
Agar kita dapat selalu istiqomah, dalam melakukan proses suatu ibadah harus merasa bahwa Allah selalu bersama dengan kita. Allah tidak mengharapkan hasil yang kita capai, walau hasil juga penting, tetapi Allah lebih menyukai proses yang kita lakukan. Kita lihat ketika Nabi Nuh AS dalam menyampaikan wahyu dari Allah SWT hanya mendapatkan beberapa pengikut. Allah tidak menuntut seberapa banyak orang yang harus menjadi pengikut Nabi Nuh AS, tetapi Allah menilai proses yang dilakukannya dalam menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Seseorang yang selalu merasa dibersamai oleh Allah, akan terus tetap konsisten dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya.

3. Hasil akhir yang diperoleh kita kembalikan dan hanya kepada Allah.

Orang yang istiqomah akan selalu kokoh dalam akidah dan tidak goyah keimananya bersama dalam menghadapi tantangan hidup ini. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Keistiqomahan akan muncul dengan sendirinya apabila seseorang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Berprinsip hanya kepada Allah (lillahi ta'ala), loyal kepada Allah SWT.
b. Menolak segala sesuatu yang datangnya selain dari Allah SWT.
c.Adanya suatu proses pembiasaan/rutinitas.
d. Membutuhkan orang lain untuk saling mengingatkan.

Keistiqomahan letaknya di dalam hati bukan di lisan semata, karena hati merupakan penggerak bagi tubuh kita dan hati adalah suatu tempat yang berbolak-balik atau sering berubah. Seseorang yang menjalani hidup tanpa adanya sikap istiqomah akan mengalami hal-hal sebagai berikut :

* Akan mudah patah/hilang semangat dan motivasi.
* Akan cepat mengalami depresi dn stres.
* Tidak akan bisa dipercaya oleh orang lain.
* Akan mengalami kerugian dinia dan akhirat.

Demikianlah, semoga kita termasuk dalam orang-orang selalu diberikan oleh Allah sikap istiqomah agar kita dapat menjalani hidup ini dengan tegar dan tetap teguh hati.
Wallahualam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Diisi Ya...!