30 Mei, 2009

Keluhuran

Allah membangkitkannya ketika manusia
limbung dalam kesesatan
mereka terpuruk dalam kejahatan
hawa nafsu mengurung mereka
kejahilan jahiliyah membodohkan mereka

Mereka diguncang kebingungan,
tersiksa karena ketidaktahuan
lalu sang Nabi datang

Dengan petunjuk yang tulus
ia membimbing manusia pada jalan yang lurus
memanggil mereka pada hikmah
dan nasihat yang bijak

Paling agung tempat kediamannya
paling luhur asal usulnya
dalam tambang kemuliaan
dalam hamparan kesejahteraan
kepadanya terpaut hati semua orang suci
karena keindahannya terpesona semua orang

Dengannya Allah kuburkan kedengkian
dengannya Allah padamkan permusuhan
melalui dia diikat persaudaraan
yang hina dimuliakan
yang tinggi direndahkan
tuturnya penjelasan
diamnya pembicaraan

(Ali bin Abi Thalib r.a.)

Keistimewaan seorang wanita...

Wanita, salah satu makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Semenjak turunnya Islam ke muka bumi, ia begitu dimuliakan. Ia juga diberikan beberapa keistimewaan dibanding dengan laki-laki. Beberapa keistimewaannya diantaranya adalah :

* Surga berada di telapak kaki ibu, yaitu seorang wanita yang telah melahirkan dan membesarkan kita dari masa kecil hingga dewasa.

* Lebih dimuliakan tiga tingkatan daripada laki-laki. Suatu hari ketika salah satu sahabat bertanya kepada Rosulullah, "Ya Rosul, siapakah orang yang harus paling saya hormati di dunia ini?". Rosul menjawab : "Ibumu", kemudian sahabat itu bertanya lagi, "Siapa lagi ya Rosul?". Rosul menjawab lagi : "Ibumu", kemudian sahabat itu bertanya lagi, "kemudian siapa lagi Ya Rosul?". Rosul menjawab lagi : "Ibumu", "kemudian siapa lagi ya Rosul?", sahabat itu bertanya untuk yang kesekian kalinya. Kemudian barukah Rosul menjawab, "Bapakmu".

* Namanya diabadikan dan dijadikan salah satu nama surat dalam kitab suci Al-Qur'an, yaitu surat An-Nisaa.

* Apabila melahirakan, maka ia akan mendapat pahala yang sama dengan pahalanya orang-orang yang berjihad di jalan Allah.

* Pada tangannya terdapat setengan ajaran agama. Barang siapa yang sudah menikah, maka dia telah menjalankan setengah ajaran agama.

* Apabila ia bekerja, dan sebagian hasilnya digunakan/dinafkahkan untuk keperluan rumah tangganya, maka akan dihitung sebagai sedekah.

Itulah beberapa keistimewaan dari seorang wanita di dalam ajaran Islam. Sungguh Islam sangat memuliakan wanita. Ia tidak lagi dilecehkan dan direndahkan seperti pada waktu jaman jahiliyah sebelum Islam datang. Maka wahai saudariku, nikmat dari Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan.

Smoga bermanfaat....

Tips 'n Trik bagi para aktivis dakwah...

Para aktivis dakwak adalah seorang agen perubahan yang akan membawa perubahan bagi masyarakat dan orang-orang sekitar. Semua perilaku mereka akan sangat mempengaruhi dan mendapat perhatian dari masyarakat, termasuk dari cara bicara mereka. Disini saya akan mencoba untuk berbagi Tips dan Trik bagaimana seharusnya para aktivis dakwah sebagai agen perubahan berbicara dengan baik dan benar, agar apa yang disampaikannya bisa membawa pengaruh bagi para pendengarnya.

Ketika berbicara dengan semua orang.
* Rangkai kata-kata dengan baik dan benar.
* Kendalikan volume suara dalam berbicara.
* Sesuaikan kecepatan dan gaya bahasa.
* Perhatikan siapa yang akan diajak berbicara.
* Perhatikan sikap duduk, berdiri, dan pandangan mata.

Ketika memberi teguran.
* Jangan sampai memberikan teguran di depan umum.
* Ketika memberikan teguran harus dengan kata-kata yang sopan.
* Kemukakan teguran dengan alasan yang jelas dan logis.
* Bersikap konsisten, tidak plin-plan.
* Apabila tidak bisa ditegur dengan lisan, maka bisa dilakukan dengan tulisan.

Ketika ingin memotong pembicaraan.
* Dahului dengan kata "maaf"
* Jangan memotong pembicaraan dalam suatu forum yang formal.
* Diusahakan Jangan memotong pembicaraan yang belum selesai diutarakan.
* Ketika memotong pembicaraan jangan dengan menggunakan nada yang tinggi dan sampai memaksakan kehendak.
* Pertimbangkan apakah yang akan disampaikan akan merusak suasana atau tidak.


Ketika berbicara di dalam sebuah kelompok.

* Dengarkan dahulu apa yang disampaikan oleh orang lain agar mengerti akar permasalahnnya.
* Berusaha untuk menjadi pendengar yang baik.
* Mengajukan pendapat dengan sopan dan baik.

Ketika berbicara di depan umum.
* Kuasai topik materi yang akan disampaikan dengan baik.
* Pastikan siapa yang akan menjadi pendengarnya.
* Perhatikan bahasa tubuh.
* Melakukan persiapan mental dan latihan.

Ketika mengkritik.
* Perhatikan siapa yang anda kritik.
* Jangan mengucapkan suatu kritikan dengan nada yang tinggi dan kasar.
* Ketahui terlebih dahulu akar permasalahannya, jangan asal memberikan kritikan.
* Tidak semua orang mampu menerima kritik dengan baik dan benar.
* Sebutkan sisi positifnya terlebih dahulu, kemudian sebutkan sisi negatif yang harus diperbaiki.

Smoga bermanfaat....

28 Mei, 2009

Ketika ku memohon....

Ketika kumemohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.

Ketika kumemohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku permasalahan untuk kupecahkan.

Ketika kumemohon kepada Allah kesejahteraan,
Alah memberiku akal untuk brfikir.

ketika kumemohon kepada Allah keberaniaan,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk dapat kuatasi.

ketika kumemohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang orang bermasalah untuk kutolong.

Ketika kumemohon kepada Allah bantuan ,
Allah memberiku kesempatan.

Aku tak pernah menerima Apa yang aku pinta,tapi aku menerima apa yang aku butuhkan.
Dan doaku terjawab sudah…….!!!!!

Belajar dari Alam...

Belajarlah dari mereka yang telah berhasil dengan penemuannya, dan pada dasarnya mereka juga belajar dari alam. Ternyata alam juga dapat dijadikan sebagai sumbernya Ilmu Pengetahuan.

1. Thomas Alfa Edison.
Penemu lampu pijar yang sebelumnya hanya membayangkan cahaya sinar matahari.

2. Narciso Monturiol.
Penemu navigasi kapal selam, dengan sumber pemikiran dari metode ikan paus.

3. Wrigt Bersaudara
Penemu pesawat terbang, yang memikirkan teknik terbang dari pesawat berdasarkan dari cara burung terbang.

Masih banyak pelajaran-pelajaran yang dapat kita pelajari dari Alam sekitar kita. Maka sayangi dan jaga alam ini.

26 Mei, 2009

Muhammad SAW seorang Yang Penyabar

Belum pernah ada seorang pun yang mendapat berbagai macam musibah, kesulitan, penderitaan, dan keadaan yang kritis, seperti yang telah dialami oleh Nabi Muhammad SAW, sedang beliau tetap sabar dan tegar lagi mengharapkan pahala semuanya dari Allah SWT.

"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah."
(QS. An-Nahl [16] 127)

Beliau sabar menghadapi masa yatim dan sabar menghadapi kefakiran, kemiskinan, kelaparan, keperluan, dan kelelahan yang dialaminya. Beliau sabar menghadapi kedengkian musuh, ejekan musuh, dan terkadng kemenagan musuh. Beliau sabar saat diusir dari kampung halaman, dikeluarkan dari negerinya, dan dijauhkan dari keluarga dan sanak familinya. Beliau sabar saat kerabatnya dibunuh, sahabat-sahabatnya disiksa, para pengikutnya dicerai-beraikan, musuh-musuhnya berlomba mengganggunya, lawan-lawannya membentuk golongan yang bersekutu terhadapnya, dan pasukan musuh bersatu-padu untuk memeranginya. Beliau sabar menghadapi kekerasan orang-orang yang mengincarnya, keangkuhan orang-orang yang sewenag-wenang, kebodohan orang-orang Arab, watak keras orang-orang pedalaman, rencana jahat orang-orang Yahudi, pembangkangan orang-orang Nasrani, kebusukan orang-orang munafik, dan keganasan serangan pasukan musuh. Beliau sabar menghadapi kebencian orang dekat, permusuhan orang jauh, kekuatan kebathilan, dan kelaliman orang-orang yang mendustakan.

Beliau sabar menghadapi dunia dengan segala perhiasan dan gemerlap emas dan peraknya, beliau tidak tergiur dengan sesuatu pun darinya. Beliau sabar menghadapi bujuk rayu kekuasaan, gemerlap kedudukan, dan ambisi kepemimpinan, beliau berpaling dari semuanya itu demi meraqih ridha Tuhannya. Kesabarannya adalah kesabaran orang yang mengharapkan pahala dari Tuhannya dalam semua urusan kehidupannya. Kesabarannya bagaikan baju besi dan tamengnya yang senantiasa dikenakan dan selalu menemaninya. Manakala dikejutkan oleh ucapan musuh-mushnya, beliau teringat akan firman-Nya :

"maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan." (QS. Thaahaa [20] : 130)

Manakala keadaan mencapai puncak kesulitannya dan urusan kian menyempit, beliau teringat kepada firman-Nya :

"maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)." (QS. Yusuf [12] : 18)

Manakala rasa takut kepad musuh mencekam dirinya dan kabar rencana jahat orang-orang kafir mulai mencemaskan dirinya, beliau teringat kepada firman-Nya :

"maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar." (QS. Al-Ahqaaf [46] : 35)

Kesabarannya adalah kesabaran orang yang percaya dengan pertolongan Allah, merasa tenang dengan janji Allah, merasa tentram dengan jaminan Tuhannya, lagi selalu berharap kepada pahala Tuhannya. Kesabarannya adalah kesabaran orang yang yakin bahwa Allah pasti akan menolongnya, kesudahan yang baik pasti akan dirainya, Allah selalu bersamanya, dan Allahlah yang menjamin dan memberikan kecukupan kepadanya.

Beliau sabar terhadap kata-kata yang mengancam dirinya, maka hal ini tidak dapat menggoyahkan dirinya. Beliau sabar terhadap kalimat yang melukai, maka hal ini dapat mengejutkan dirnya. Beliau sabar terhadap gangguan menyakitkan yang dilakukan dengan sengaja, maka hal ini dapat menyentuh dirinya.

Ketika pamannya beliau bersabar. Saat istrinya wafat beliau bersabar. Ketika Hamzah, pamannya, dibunuh, beliau bersabar. Ketika diusir dari Mekkah beliau bersabar. Ketika putranya meninggal beliau bersabar. Ketika istrinya yang suci dituduh melakukan perselingkuhan, beliau bersabar. Ketika didustakan beliau bersabar. Mereka menudunya seorang penyair, tukang tenung, penyihir, orang gila, dan pendusta yang membuat-buat kebohongan, semuanya itu beliau hadapi dengan kesabaran.

Mereka mengusirnya, mengganggunya, mencacinya, memeranginya, dan menyekapnya, beliau hadapi semuanya itu dengan sikap yang sabar. Kesabaran itu tiada lain hanya dipelajari darinya dan tiada seorang pun yang patut untu dijadikan anutan dalam kesabaran, kecuali hanya dari Nabi SAW. Beliau menjadi contoh yang ideal dalam hal kelapangan dada, kesabaran yang agung, ketabahan yang besar, dan ketegaran hati. Beliau adalah pemimpin orang-orang yang sabar dan anutan bagi orang-orang yang bersyukur.

Semoga sholawat dan salam dari Allah selalu tercurahkan kepada dirinya, keluarga, dan para sahabatnya.

Ya Nabi salam 'alaika...
Ya Rasul salam 'alaika...
Ya Habib salam 'alaika...
Sholawatullah 'alaika...

23 Mei, 2009

Surat terbuka bagi para muslimah

Saudariku.....
Sesungguhnya kejadianmu terlalu unik
Tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok menghiasai taman-taman indah
Lantas menjadi perhatian sang kumbang.

Kau umpama sekuntum bunga
Harum aromamu bisa menarik perhatian sang kumbang untuk mendekatimu

Namun.....
Tidak semua bunga senang untuk didekati oleh sang kumbang
Lantaran duri yang memagari dirinya umpama mawar
Dari kejauhan sudah tercium akan keharumannya
Serta kilauan warnanya yang memancar indah
Mengundang kekaguman terhadap sang kumbang
Tapi awas duri yang melingkari
Bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya

Saudariku.....
Aku suka sekiranya kau seperti mawar
Yang tercermin pada setiap diri mujahidah
Bentengilah dirimu dengan perasaan malu
Yang bertiangkan rasa keimanan
Dan keindahan taqwa kepada Allah

Hiasilah wajah mu dengan titisan wudhu
Ingatlah bahwa ciri-ciri seorang wanita solehah
Ialah ia tidak melihat kepada lelaki
Dan lelaki tidak melihat kepadanya.

Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga
Jika dibandingkan dengan sesuatu yang tampak
Umpama sebutir permata yang dipamerkan buat perhatian umum dengan permata yang diletakkan dalam satu tempat yang tertutup
Sudah pastinya keinginan untuk melihat permata yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terlihat.

Wanita solehah yang taat dan patuh pada Al Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya
Adalah harapan setiap insan yang bernama Adam......

Namun ...........
Ianya memerlukan pengorbanan dan mujahadah yang tinggi
Karena ianya bercangkang nafsu
Serakah materi yang bersarang dalam dirinya
Lebih-lebih lagi atribut gadis modern yang ianya miliki
Sudah pastinya darah mudanya memudarkan rasa keimanan yang ada
Maka berhatilah saudariku

Namun ingatlah saudariku....
Sesiapa yang inginkan kebaikan
Maka Allah akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu
Yang Penting saudariku engkau mesti punyai azam , usaha dan keistiqomahan

Saudariku.....Akuilah hakikat dirimu
Menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki
Seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentingimu...

Sesungguhnya nabi mengatakan tentang bahaya dirimu
" Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang lebih bermaharajalela selepas wafatku
terhadap kaum lelaki selain fitnah yang bersumber daripada wanita"

Oleh itu saudariku
Setiap langkah dan tindakanmu
Hendaklah bermanhajkan kepada Al Quran dan As Sunnah
Jangan biarkan orang lain mengeksploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu

Sesungguhnya Allah telah mengangkat
martabatmu sebaris dengan kaum Adam

Kau harapan ummah dalam melahirkan
Para mujahid dan mujahidah
Yang bisa menggoncangkan dunia dengan sentuhan lembut tanganmu.....

Saudariku...
Dalam hidupmu pastinya
Ingin disayangi dan menyayangi
Itulah fitrah setiap insani
Namun banyak diantara kamu yang terbutakan karena cinta...
Bercinta itu tidak salah
Tapi memuja cinta itu yang salah
Karena cinta buta manusia sanggup menjual agama
Dan karena cinta buta tergadai harga dirimu
Gejala murtad serta keruntuhan moral muda mudi sebahagian
besarnya kerana sebuah cinta
Iya, itulah cinta buta
Itulah cinta akan nafsu
Itulah lilitan kecintaan terhadap dunia
Saudariku..... maka sadarilah

Benarlah sabda Rasulullah SAW
"Sesungguhnya cinta itu buta"
cinta itu mampu membutakan mata dan
hatimu dalam membedakan
perkara yang hak dan yang batil
apabila kau meletakkan cinta
itu atas dasar nafsu dan tidak karena
Allah SWT...

Sebelum kau mendekati cinta ,
cintailah dirimu terlebih dahulu ,
mengkaji hakikat kejadianmu yang
begitu simbolik ,yang berasal
daripada setitis air yang tak berharga
lalu mengalami proses
pembentukan yang direncanakan oleh
Allah..

Semoga disana mampu melahirkan rasa
keagungan dan kehebatan
terhadapNya dan timbul rasa cinta dan
kasih pada Penciptamu............

Tuhan....

Tuhan...
Maafkan aku
Betapa indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Izinkan aku untuk mencintai-Mu


Tuhan...
Kuatkan aku
Lindungi aku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu...



By : Panggah Santoso

Kisah sepotong kue...

Cerita ini saya dapatkan ketika mengikuti kajian keliling bersama teman2 di kost. Mungkin teman-teman semua juga ada yang sudah pernah mendengar cerita ini. Kisah seorang yang merasa kuenya telah dicuri oleh orang lain, tapi ternyata dia sendirilah pencuri kue tersebut...

Suatu hari, seorang wanita sedang menunggu di bandara pada malam hari. Sambil menunggu pesawat yang akan ditumpanginya datang, wanita tersebut membeli sebuah buku dan sebungkus kue. Setelah itu, dia mencari tempat duduk untuk menunggu pesawat yang akan ditumpanginya.

Dalam keasyikannya membaca buku yang baru saja dibelinya, dia melihat seorang laki-laki dengan seenaknya saja mengambil satu atau dua dari kue yang yang ada di antara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan laki-laki tersebut agar tidak terjadi keributan. Dia hanya mengunyah, membaca dan melihat jam. Sementara laki-laki tersebut tetap terus saja mengambil kue tersebut.

Wanita tersebut semakin kesal dibuatnya. Setiap dia mengambil satu kue yang ada di kantong plastik, laki-laki itu juga mengambil satu kue yang ada. Ketika tinggal satu kue tersisa, dia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan laki-laki tersebut. Akhirnya dengan dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.

Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani  sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.

Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih". Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia  merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di  depan matanya !!!

Kok milikku ada disini erangnya dengan patah hati. Jadi kue  tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia  tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering  berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Kita sering berfikiran
Orang lainlah yang selalu salah,
Orang lainlah yang patut disingkirkan,
Orang lainlah yang tak tahu diri,
Orang lainlah yang berdosa,
Orang lainlah yang selalu bikin masalah,
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran ,

Padahal,
Kita sendiri yang mencuri kue tadi,
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih,

Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau  gagasan orang lain. Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahan yang sebenarnya.
Smoga dengan cerita ini kita bisa lebih mengutamakan untuk berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak.

Smoga bermanfaat

22 Mei, 2009

Mengambil Hikmah Dari Ciptaan Sang Maha Karya

Sungguh, tidak sia-sia Allah menciptakan alam raya dan seisinya ini. Sebagai seorang manusia kita harus bisa mengambil hikmah dari semua kejadian dan ciptaan Allah swt. dialah sebaik-baik Sang Pencipta,

1. Jadilah jagung,
jangan jambu monyet. Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.

Artinya : Jangan suka pamer


2. Jadilah pohon pisang.
Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.

Artinya : Kesetiaan dalam pernikahan.


3. Jadilah duren , jangan kedondong.
Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. Hmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri.

Artinya : Don't Judge a Book by The Cover.. jangan menilai orang dari luarnya saja.


4. Jadilah bengkoang.
Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih.

Artinya : Jagalah hati jangan kau nodai.


5. Jadilah tandan pete (petai), bukan tandan rambutan.
Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti rambutan.. ada yang kecil ada yang gede.

Artinya :
Selalu adil dalam bersikap.


6. Jadilah cabe
Makin tua makin pedas.

Artinya : Makin tua makin bijaksana.


7. Jadilah buah manggis
Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.

Artinya : Jangan Munafik.


8. Jadilah buah nangka
Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya.

Artinya : Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yg baik).

Hehehehehee…… serius amat sih bacanya...

19 Mei, 2009

Simple Present Tense

Materi 1 : Simple Present Tense

Simple present adalah tenses yang digunakan untuk menunjukkan aktivitas/kejadian yang terjadi sehari-hari/suatu kebiasaan (habbit).

Rumus :
A. (+) : S + V1

Exp :
1. She is teacher.
(Dia adalah seorang Guru)

2. He teaches English every Monday.
(Dia mengajar Bahasa Inggris setiap hari Senin)

3. I Play football every Sunday.
(Saya bermain sepak bola setiap hari Minggu)

4. The sun rises in the East.
(Matahari terbit di sebelah Timur)

5. They study Mathematics every night.
(Mereka belajar Matematika setiap malam)


B. (-) : S + Do/Does + not + V1

Exp :
1. She is not teacher.
(Dia bukan seorang Guru)

2. He does not teach English every Monday.
(Dia tidak mengajar Bahasa Inggris setiap hari Senin)

3. I don't play fooeball every Sunday.
(Saya tidak bermain sepak bola setiap hari minggu)

4. The Sun doesn't rise in the West.
(Matahari tidak terbit di sebelah Barat)

5. They don't study study Mathematics every nigt.
(Mereka tidak belajar Matematika setiap malam)


C. (?) : Do/Does + S + V1

1. Is he a teacher?
(Apakah dia seorang Guru?)

2. Does he teach English every Sunday?
(Apakah dia mengajar Bahasa Inggris setiap hari Senin?)

3. Do you play football every Sunday?
(Apakah kamu bermain sepak bola setiap hari Minggu?)

4. Does the Sun rise in the East?
(Apakah Matahari terbit di sebelah Timur?)

5. Do they study Mathematics every night?
(Apakah mereka belajar Matematika setiap malam?)

Sumber : InsyaAllah dari sumber yang terpercaya

11 Mei, 2009

Pesan Panglima Besar Jendral Soedirman

"Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara, yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga!"

Pesan Panglima Besar Jendral Soedirman,
Januari 1984, di halaman Candi Borobudur

10 Mei, 2009

Dimensi Paripurna Pribadi Nabi Muhammad saw

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasullah saw suri teladan yang baik bagi kamu (yaitu bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

Ayat ini ditujukan kepada seluruh manusia. Ini berarti bahwa semua orang dapat menemukan pada diri Nabi Muhammad saw “ketelada-nan” yang dapat mengantar mereka memperoleh rahmat Ilahi serta keba-hagiaan ukhrawi.

Abbas al-Aqqad dalam buku-nya Abraqiyyat Muhammad mengemu-kakan bahwa ada empat tipe
dan kecenderungan manusia, yaitu ilmuwan, seniman, pekerja, dan yang tekun beribadah. Pada umumnya, bila kepribadiannya telah menonjol dalam satu aspek atau salah satu kecenderungan ini, biasanya manusia tidak lagi menonjol dalam tipe dan kecenderungan yang lain. Kalaupun yang lain ada, peringkatnya jauh di bawah penonjolan yang pertama itu. Ini berbeda dengan Nabi Muhammad saw yang mencapai puncak dalam keempat kecenderungan manusia tersebut. Dari sini, wajar jika beliau dijadikan Allah sebagai teladan bagi seluruh manusia.

Prestasi yang dicapai Nabi itu merupakan berkat penanganan Allah secara langsung terhadap beliau. “Allah mendidikku, maka sungguh baik pendidikan (terhadap)-ku”. Mahaguru beliau adalah malaikat Jibril dan materi pengajarannya adalah al-Quran. Begitu bunyi QS. 53:5. jadi, wajar jika A’isyah menegaskan, “budi pekerti beliau adalah al-Quran.”

Ayah, suami, anak, negarawan, pemimpin masyarakat atau militer, semuanya dapat menimba keteladanan dari sumber yang tidak pernah kering itu. Berikut kita paparkan sekilas potret kepribadian beliau, sebagaimana dituturkan oleh mereka yang secara langsung pernah melihatnya.

Jika berbicara, Nabi sering mengigigit-gigit bibirnya, menggelengkan atau menganggukkan kepala, memukul-mukul telapak tangan kiri dengan jari telunjuknya. Agaknya ini pertanda beliau memikirkan apa yang diucapkan sebelum terucapkan, karena beliau yakin: Tiada satu ucapanpun yang diucapakan, kecuali ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (mencatatnya) (QS.50:18). Ucapannya jelas, tiada kata yang “dikunyah” sehingga tidak terdengar, juga tiada yang tak bermanfaat. Pilihan kata-katanya sangat tepat. Lantaran ini, bahkan beliau dianugerahi “Jawâmi' al-Kalim”, yakni kemampuan menyusun kalimat sarat makna.

Sering ucapannya diulangi tiga kali. Bukan hanya dialeknya yang sering disesuaikan dengan mitranya, tetapi juga kandungan percakapannya. Kalimat paling buruk dari ucapan beliau adalah:
“Semoga dahinya terkena dari seorang yang berobat dan ingin dijatuhi sanksi.

Tertawa beliau umumnya ha-nya senyum. Kalaupun melebihi sen-yum, itu tidak sampai terbahak. Paling-paling antara gigi taring dan gera-hamnya saja yang terlihat. Tangis dan keprihatinannya lebih banyak daripada tertawanya. Sabdanya: “Jika kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.” Tak heran karena memang al-Quran mengecam kaum musyrik: Apakah kalian merasa heran terhadap penberitaan ini, dan kalian menertawakan serta tidak menangis? (QS.53:59-60).

Ketika putranya Ibrahim wafat, beliau menangis. “Air mata berlinang, hati duka, tetapi kita tidak berucap kecuali yang diridhai Allah. Kami dengan kepergianmu, hai Ibrahim, sungguh sedih.” Demikian beliau melepas putra kesayangannya. Ketika Ibn Mas’ud membaca surat al-Nisa’, beliau tekun mendengarnya. Tapi beliau meminta sahabatnya itu untuk berhenti, karena beliau tak kuasa menahan tangisnya, ketika sampai pada firman-Nya: “Maka bagaimana-kah keadaannya apabila Kami mendatangkan seorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (hai Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu? (QS. 4:41)

Kemurahan dan kerendahan hati Nabi saw sangat menonjol. Beliau tidak menggunakan atau
menerima sedikitpun sedekah, tetapi menerima hadiah dan menganjurkan untuk saling bertukar hadiah. Dari orang Nasrani dan Yahudi pun beliau mene-rima hadiah dan membalasnya. Raja Mesir, al-Muqauqis, antara lain pernah memberinya hadiah keledai (baghal) yang kemudian dikendarai beliau dalam pepe-rangan Hunain. Tetapi beliau menolak hadiah kuda dari Amir bin Malik karena kemusyrikannya. “Kita tidak menerima hadiah dari musyrik,” sabda beliau. Namuan demikian, beliau membenarkan seseorang menerima hadiah dari keluarganya yang musyrik.

Asma’ putri Abu Bakar per-nah menolak hadiah ibunya yang masih musyrik. Tetapi, ketika A’isyah saudari Asma’ dan istri Nabi mena-nyakan sikap tersebut kepada beliau, turun ayat al-Quran yang menyatakan: Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil (memberi sebagian dari hartamu) terhadap mereka yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusir dari negerimu…(QS. 60:8)

Jadi setelah turun ayat ini, Rasul membolehkan umatnya menerima hadiah sekalipun dari seorang musyrik.

Walau demikian, Raul saw mewanti-wanti pejabat yang menerima hadiah, jangan sampai di
belakang hadiah itu terdapat motif yang ti-dak lurus. “Apakah bila duduk di rumah ibunya (tidak menjabat), ia di-beri pula hadiah itu?”

Beliau enggan dipuji, baik pujian pada tempatnya, apalagi bu-kan pada tempatnya. Dua orang penyanyi mendendangkan lagu menyebut-nyebut syu-hada perang badar. Ketika mereka bersyair, “Ada Nabi di sisi kami menge-tahui yang terjadi esok”, Nabi menegur mereka: “Yang demikian jangan diu-capkan.”

Tak bisa disangkal bahwa beliau adalah semulia-mulia nabi. Namun, ketika seorang memanggil beliau de-ngan ucapan “Ya, Khairal-bariyyah” (wahai, manusia terbaik), beliau menegurnya sambil berkata: “Panggilan itu untuk Nabi Ibrahim.” Dan meski Allah menyatakan bahwa Rasulrasul itu kami muliakan sebagian mereka atas sebagian yang lain (QS. 2:253),

Nabi saw menegaskan seba-gaimana diriwayatkan oleh Bukhari: “Jangan pilah-pilah kebaikan para nabi.” Ini, tentunya, agar tidak menim-bulkan kesan negatif terhadap sese-orang di antara sikap merendahkan mereka atau tidak beriman kepada kenabian mereka. Bu-kankah Allah mengajarkan Muslim untuk berucap Kami tidak membedakan antara seorang pun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya (QS. 2:285).

Nabi saw sangat sayang kepada anak-an-ak. Beliau mengucap kan salam kepada mereka sambil menyapanya. Bahkan boleh jadi menggendongnya. Ketika seorang anak pi-pis di pangkuan beliau, pengasuhnya merebut sang anak dengan kasar. Maka beliau mene-gurnya: Biarkan dia pipis. Ini (sambil menunjuk pakaian beliau yang basah) dapat dibersihkan dengan air. Tetapi apa yang dapat menjernihkan kekeruhan hati anak ini akibat renggutan yang keras?”

Keramahan dan kasih sayang beliau mencakup segala orang. “Kasihanilah petinggi satu kaum yang jatuh hina,” demikian sabdanya.

Ketika seseorang begitu takut dan gemetar menghadap beliau, beliau menenangkan orang itu sambil me-ngingat jasa ibunya: “Aku tidak lain adalah anak seorang wanita suku Quraisy yang memakan dendeng.” Sebagai penghormatan kepada orang lain, beliau mengulurkan tangan terlebih dahulu untuk bersalaman. Beliau menoleh dengan seluruh ba-dannya, menunjuk dengan seluruh jarinya, dan tidak terlihat meluruskan kaki sambil duduk di tengah sahabat-nya. Beliau memanggil mereka dengan panggilan mesra atau panggilan penghormatan, yakni dengan kunyah (kata yang didahului oleh “Abu” atau “Umnu”).

Beliau tidak pernah memotong pembicaraan seseorang. Dan, kalau menegur, tidak menyebut nama yang ditegurnya. “Mengapa ada yang mela-kukan ini dan itu,” begitu ucapnya. Ketika salah seorang “keluar angin” di pesta makan, dan setelah itu shalat segera akan dimulai, beliau tidak berkata: “yang keluar angin silakan berwudhu.” Beliau cukup mengatakan: “siapa yang makan daging unta, hendaklah dia berwudhu.” Namun sabdanya ini disalahpahami oleh ulama yang tidak mengetahui latar belakangnya sehingga menduga bahwa makan daging unta membatalkan wudhu. Padahal tidak demikian.

Kesadaran beliau akan tidak hidup untuk duniawi sungguh menonjol. Unta beliau dikenal sangat laju, tidak terkejar oleh unta lain. Tapi suatu ketika unta itu terkalahkan. Para sahabat pun kecewa sehingga beliau mengingatkan: “Telah menjadi kete-tapan Tuhan, tidak sesuatupun yang ditinggikan-Nya, kecuali suatu ketika ia akan turun dari ketinggian itu.”

Demikian sekelumit kepribadian Nabi Muhammad saw yang tak pernah habis untuk diuraikan.
Semoga shalawat dan salam Ilahi tercurah kepada beliau, keluarganya serta para sahabatnya.

07 Mei, 2009

Puisi Tak Berjudul (Gak jelas...)

Cinta itu seperti kupu-kupu
semakin dikejar, semakin ia terbang jauh
Tapi, kalau dibiarkan terbang
Dia akan datang dengan sendirinya kepadamu

Jangan pernah bilang "I Love You"
Kalau kamu tidak perduli
Jangan pernah membicarakan perasaan
Yang tidak pernah ada

Jangan pernah menyentuh hidup seseorang
Kalau hal itu akan menghancurkan hatinya
Jangan Pernah Menatap matanya
Kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong

Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain
Adalah membiarkannya jatuh cinta, Sementara kamu tidak berniat menangkapnya
Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah
Menemukan seseorang dan jatuh cinta

Hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu
Dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu
Untuk orang yang tidak pernah menghargainya...

05 Mei, 2009

Tanda kebahagiaan seorang muslim...

Tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan hidup seorang muslim ada lima :

Pertama : Setiap ilmunya bertambah, bertambahlah tawadhu' dan kasih sayangnya.

Kedua : Setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya.

Ketiga : Setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan dan kerakusannya.

Keempat : Setiap hartanya bertambah, bertambah pula kedermawanan dan pengorbanannya.

Kelima : Setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula kedekatannya kepada sesama manusia, memenuhi kebutuhan mereka dan rendah hati terhadap manusia.

(Al Fawaid, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)

Sumber : Solikhin Abu Izzudin, Zero to Hero , hal 42

04 Mei, 2009

Tuhan Tolong

Kurasa getaran cinta di setiap tatapan matanya
Andai kucoba tuk berpaling
Akankah sanggup ku hadapi kenyataan ini

Oh Tuhan tolonglah aku
Jangan Engkau biarkan diriku
Jatuh cinta kepadanya

Sebab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka
Tuhan tolonglah diriku

Walaupun terasa indah andaikan kudapat juga dirinya
Namun ku harus tetap bertahan
Menjaga cinta yang t’lah lebih dulu ku jalani

Tersenyumlah... : )

10 alasan untuk tersenyum :

1. Senyum itu ibadah
2. Anda terlihat lebih manis
3. Anda bisa mendapatkan senyum lagi.
4. Menunjukan keramahan Anda
5. Bisa mendapatkan teman baru
6. Memberikan kesan yang positif
7. Menjadikan Anda lebih ceria
8. Menjadikan Anda lebih percaya diri
9. Meringankan beban Anda
10.Mengaktifkan senyawa kimia yang membuat Anda lebih sehat.

Semoga bermanfaat...

02 Mei, 2009

Adakah Kau Lupa....

Adakah kau lupa kita pernah berjaya
Adakah kau lupa kita pernah berkuasa
Memayungi dua pertiga dunia
Merentas benua melayari samudera
Keimanan juga ketaqwaan
Rahasia mereka capai kejayaan

Bangunlah wahai anak bangsa
Kita bina kekuatan jiwa
Tempuh rintangan perjuangan
Gemilang generasi yang silam
Membawa arus perubahan

Keikhlasan hati dan nurani
Ketulusan mereka berjuang
Adakah kau lupa...

Sejarah telah mengajar kita
Budaya Islam di serata dunia
Membina tamadun berjaya
Merubah mengangkat maruah
Adakah kau lupa...

Hak Seorang Muslim Terhadap Muslim Yang Lainnya...

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rasulullah saw. bahawa beliau bersabda,

"Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam:jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan 'yarhamukallah', dan jika meninggal dunia maka hantarkanlah(ke pemakaman)."


Pertama,
jika bertemu maka berilah salam

Mengucapkan salam adalah langkah pertama, akan semakin mantap jika diikuti dengan berjabat tangan. Ucapan salam harus disertai dengan perasaan cinta, senang, dan wajah yang berseri agar fungsi ucapan salam itu terwujud. Setelah itu saling memperkenalkan nama, pekerjaan, dan tempat tinggal. Dengan demikian Anda telah menapaki tahap awal dalam berdakwah.


Kedua, jika tidak kelihatan maka cari tahulah

Watak sebuah perkenalan adalah jika seseorang yang telah Anda kenal itu tidak Anda lihat dalam waktu tertentu, maka Anda harus mencari kabar tentang keadaannya atau menghubunginya, baik lewat telepon maupun surat.


Ketiga, jika sakit maka jenguklah

Jika Anda mendengar bahwa teman Anda sakit, Anda harus cepat-cepat menjenguknya, memberikan kesejukan, dan mendoakan untuk kesembuhannya, akan sangat baik lagi jika Anda membawa hadiah yang sesuai.

Rasulullah saw. bersabda,
"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, kerana hadiah itu akan menjadikan kalian saling mencintai."(HR. Malik dalam "Al-Muwatha"')

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda,
"Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya sesama muslim karena Allah, maka malaikat akan berseru kepadanya, 'Kamu dalam keadaan baik dan baikpula tempat tujuanmu, kamu pun akan ditempatkan di surga.'" (HR. Muslim)

Jika Anda masuk rumahnya, hendaklah Anda duduk di mana Anda dipersilakan duduk. Diriwayatkan dalam sebuah atsar,
"Barangsiapa masuk rumah salah seorang di antara kamu maka duduklah di tempat tersebut, kerana kaum itu lebih mengetahui aurat rumah mereka." (HR.Thabrani)


Keempat, jika ia mengundangmu maka penuhilah

Setelah melewati tahapan-tahapan di atas maka hubungan antara kalian akan semakin erat. Suatu saat teman Anda akan menghadapi keadaan-keadaan penting, seperti sukses dalam tugas, pernikahan, atau yang lainnya, lalu ia mengundang Anda untuk menghadiri acara-acara tersebut. Anda harus memenuhi undangan tersebut kerana ini merupakan kesempatan berharga yang tersedia tanpa harus Anda rencanakan sebelumnya.


Kelima, jika ia bersin dan mengucapkan "hamdalah" maka jawablah (ucapkan "yarhamukallah")

Duduk bersebelahan dengan orang yang belum dikenal di suatu tempat, baik di perjalanan, pesta, mahupun tatkala menjenguk orang sakit, lalu orang yang duduk di sebelah Anda itu bersin maka hendaklah Anda menoleh kepadanya dengan wajah berseri seraya mengucapkan, "yarhamukallah (mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada Anda)." Tentunya hal ini akan menjadikan dirinya merasakan sesuatu yang baru dan setelah itu Anda dapat bercakap-cakap dengannya.


Keenam, jika ia meninggal dunia maka antarkanlah ke tempat pemakamannya

Apa yang dapat ia lakukan setelah meninggal dunia dan dikubur? Pada hakikatnya, mengantar orang lain yang meninggal ke tempat pemakaman adalah mengantar dirinya sendiri, yang ia akan dapat mengambil nasihat, pelajaran, dan merenungkannya. Ini sebuah sunah Rasulullah saw. yang menggambarkan persatuan dan kesatuan kaum mushmin. Jika sebelumnya Anda dapat mengenal pribadi orang yang telah meninggal dunia, maka sekarang Anda dapat menggunakan kesempatan untuk berkenalan dengan keluarganya dan orang-orang yang berta'ziah ke rumahnya.

"Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka baginya pahala satu qirath. Barangsiapa menyaksikan hingga di makamkan, maka baginya dua qirath."

Seorang sahabat bertanya, "Apakah dua qirath itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Seperti dua gunung yang besar." (Muttafaqun 'Alaih)

Sumber : At-Thariq ilal Quluub, Bagaimana Menyentuh Hati (Kiat-Kiat Memikat Objek Dakwah)