23 Mei, 2009

Kisah sepotong kue...

Cerita ini saya dapatkan ketika mengikuti kajian keliling bersama teman2 di kost. Mungkin teman-teman semua juga ada yang sudah pernah mendengar cerita ini. Kisah seorang yang merasa kuenya telah dicuri oleh orang lain, tapi ternyata dia sendirilah pencuri kue tersebut...

Suatu hari, seorang wanita sedang menunggu di bandara pada malam hari. Sambil menunggu pesawat yang akan ditumpanginya datang, wanita tersebut membeli sebuah buku dan sebungkus kue. Setelah itu, dia mencari tempat duduk untuk menunggu pesawat yang akan ditumpanginya.

Dalam keasyikannya membaca buku yang baru saja dibelinya, dia melihat seorang laki-laki dengan seenaknya saja mengambil satu atau dua dari kue yang yang ada di antara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan laki-laki tersebut agar tidak terjadi keributan. Dia hanya mengunyah, membaca dan melihat jam. Sementara laki-laki tersebut tetap terus saja mengambil kue tersebut.

Wanita tersebut semakin kesal dibuatnya. Setiap dia mengambil satu kue yang ada di kantong plastik, laki-laki itu juga mengambil satu kue yang ada. Ketika tinggal satu kue tersisa, dia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan laki-laki tersebut. Akhirnya dengan dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.

Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani  sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.

Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih". Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia  merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di  depan matanya !!!

Kok milikku ada disini erangnya dengan patah hati. Jadi kue  tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia  tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering  berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Kita sering berfikiran
Orang lainlah yang selalu salah,
Orang lainlah yang patut disingkirkan,
Orang lainlah yang tak tahu diri,
Orang lainlah yang berdosa,
Orang lainlah yang selalu bikin masalah,
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran ,

Padahal,
Kita sendiri yang mencuri kue tadi,
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih,

Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau  gagasan orang lain. Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahan yang sebenarnya.
Smoga dengan cerita ini kita bisa lebih mengutamakan untuk berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak.

Smoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Diisi Ya...!